Kamis, 14 November 2013

SPECIAL FANS

12 NOVEMBER 2013, 09:35 PM

Annyeong chingudeul. Jujur ini ff pertamaku. One shoot pertamaku juga. Jika banyak kata-kata yang aneh atau sulit untuk dimengerti silahkan laporkan kepada pihak berwajib. #ehh oh ya jika alurnya acak-acakan ya maap. Yaudahlah jangan banyak cengcong ciin.. Langsung aja..

Happy reading chingudeul ^^

Cast : silahkan cari tahu sendiri biar lebih menarik.

Genre : random. Lucu enggak sedih enggak. Apa kalii -,-

Jiyeon pov
"satu dua tiga.. Ahh- kalah lagi.. Ehh kau minta makan yahh.. Baik akan kuberi.. Mmhh bagaimana kalau semangka dan nanas? Suka kan? Ok sip.. Wahh kau kotor.. Sini aku mandikan" sekarang aku sedang tergila-gila dengan salah satu permainan anak-anak POU! Hahahh mungkin kalian.berfikir aku ini gila karena sudah bicara pada game yang lucu ini.. Aku tidak di izinkan kedua orang tuaku untuk memelihara hewan. Yasudah aku pelihara pou. Ohh ya aku Park Jiyeon umurku 1 minggu lagi genap 17 tahun aku sekolah di seoul high school with elite room. Aku kelas 2 sekarang.
Jiyeon Pov End

Author Pov
"luhaaaannn" "saranghaeyo luhaaann" "look at me beib" semua teriakan dari fans luhan yang sangat berisik telah menyita perhatian Jiyeon dari gatgetnya. Sekarang Jiyeon terperangkap dalam lautan Exotics. Tubuh lemahnya tertabrak dengan para fans yang berlari menuju sebuah apartemen dimana Luhan tinggal. Sseett.. Tangan gesit Taemin menarik Jiyeon dari kerumunan manusia penggila Luhan tersebut. " ahh terima kasih oppa. Hampir saja Pou-ku game over" "hahahh kau masih memperdulikan pou-mu itu dibanding nyawamu yahh. Sudah lah sekarang kita pergi bisnya sudah datang tuhh" lalu mereka menuju sekolah dengan bis sekolah yang sangat nyaman itu.

**
"hhuuaamm.. Aku ngantuk Jiyeon-sshi" "kau begadang lagi?" tanya Jiyeon "hemm iia.. Jarang-jarang ada waktu lembur. Yasudah aku ambil saja" "terserah kau. Yang penting pou-ku tidak mengantuk" ejek Jiyeon "woo lebih sayang game dari pada aku huh" Eunjung-pun ngambek dan menjadikan tangannya bantal di meja agar ia bisa tidir sebentar sebelum sonsaengnim datang. "pagi semua" suara nge-bassnya telah membangunkan Eunjung dari tidur nyenyaknya. "hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk" sambil menyuruh murid tersebut sonsaengnim itu menaruh buku-buku setebal 10cm miliknya. Para murid terutama murid wanita di kelas itu menganga melihat siapa murid baru itu. Ya Luhan si artis yang mempunyai wajah Baby itu menyita perhatian seisi ruangan kelas. Semuanya tidak menyagka Luhan masuk ke kelas itu. "annyeong hasseyo Luhan imnida mohon bantuannya" setelah perkenalan singkat itu semuanya berjalan sesuai jadwal hanya saja para murid sedikit mendaratkan pandamgannya kepada murid baru yang kece itu.

**
Tingg tongg. Bel berbunyi tanda istirahat tiba. Ketika semua murid berhamburan keluar kelas ada 3 orang murid yang menetap di dalam Jiyeon dengan gatgetnya, Eunjung dengan istirahatnya dan Luhan dengan earphonenya. Seisi kelas terasa sunyi tak ada sedikitpun suara dari mereka ber3. Merasa bosan Luhan menghampiri Jiyeon dan Eunjung yang tak berada jauh dari kursi Luhan. "ee annyeong. Maaf apa boleh aku duduk disini?" tanya Luhan "ya silahkan" singkat Jiyeon. "mmhh.. Berikan ituu aku mau ituu" tiba-tiba Eunjung mengigau yang aneh-aneh "tenang saja Eunjung memang seperti itu jika ia kelelahan" jelas Jiyeon "ohh.. Kukira dia kenapa" suasana menjadi benar-benar hening karena Jiyeon yang cuek terhadap Luhan dan lebih memperhatikan gatget dengan Pounya itu. "Jiyeon-sshi" tanpa memalingkan wajahnya ke Luhan jiyeon menjawab "ya apa?" "apa kau mau menjadi pacarku?" ddeg!! Tiba-tiba jantung Jiyeon serasa akan copot atas pertanyaan Luhan tadi "a-apa katamu" "aku bilang apa kau mau menjadi pacarku? Eee maksudku pacar bohongan begitu. Soalnya aku lihat kau satu-satunya wanita yang tidak tertarik padaku" seakan tercabutnya panah pada jantung Jiyeon ia menjawab "maksudmu? Memangnya kenapa kau ingin berpura-pura pacaran dengaku?" "ya karena tadi. Dan aku lelah setiap saat fans mengejarku" "kau ingin membunuhku yahh" "tidak kok. Maksudmu apa?" "yang ada jika fansmu tahu kita pacaran walau hanya bohongan mereka akan nge-bash aku" "iya aku tahu. Aku akan melindungimu kok. Aku ingin mereka semua diam dan tidak mengangguku" "tau ah" dan Jiyeon kembali memainkan pounya tanpa memperdulikan Luhan.

**
"Chagiya Park Jiyeon" tiba-tiba dengan spontan Jiyeon menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya tersebut. Astaga itu adalah Luhan. Ya Luhan yang memanggil Jiyeon tadi. Sekejap tatapan para siswa menjadi sinis kepada Jiyeon. "ahh kenapa kau tinggalkan aku" "apa apaan kau ini. Memanggilku di depan umum" "kenapa. Bukankah kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih?" sambil mengedipkan satu matanya dengan genit "apa!!" "sudahlah sekarang kau naik mobilku. Akan ku antar pulang. Ok" tanpa mendapat persetujuan Jiyeon, Luhan langsung menarik tangan Jiyeon masuk ke dalam mobil. Eunjung yang tidak tahu apa-apa berdiam diri mematung melihat kejadian langka tersebut "Eunjung-sshi ayo masuk. Mau sampai kapan kau disitu" "aku ikut?" tanya Eunjung "tentu. Kau juga akan ku antar pulang".

**
Hampir setengah perjalanan suasana di dalam mobil sedan mewah itu hening. Eunjung yang sudah tidak sabar langsung mengajukan pertanyaan spontan "kenapa kalian pacaran tidak memberitahuku?" "ahh aku lupa. Kami hanya pura-pura saja kok. Supaya para fans fanatikku agak menjauhiku. Aku lelah setiap detik di ikuti mereka" jelas Luhan "apa?" Eunjung merasa tak percaya perkataan luhan barusan.

**
"ok kita sampai" "terimakasih banyak luhan-sshi" lalu Eunjung membungkukan badannya sampai 90°. "ahh iia sama-sama. Dadah" lambai Luhan kepada Eunjung. Sekarang hanya tinggal Luhan dan Jiyeon di mobil. Suasana hening kembali menyelimuti mereka sampai tiba di depan rumah Jiyeon. "berhenti disini" "ok baiklah. Dadah putri cantik" sambil melambaikan tangan dan mengedipkan satu matanya Luhan pun menginjak gas lalu pergi.

Jiyeon Pov
Ahh apa apaan ini. Kenapa rasanya aneh sekali. Ketika bocah tadi melambaikan tangannya dan mengedipkan matanya kenapa aku jadi dag dig dug begini. Apa aku sedang jatuh cinta padanya ahh tidak mungkin. Aku lebih cinta kepada Pou dari pada Luhan. Tapi aneh sekali yahh. Aku tahu dia karena aku sering mendengarkan lagu-lagunya bukan berati aku adalah fansnya kan. Ahh tau lahh aku lelah. Aku lebih baik tidur sekarang.
Jiyeon Pov End

**
Selama di sekolah Luhan sangat perhatian pada Jiyeon. Mereka seperti sepasang kekasih sungguhan. Bahkan setiap berangkat dan pulang sekolah Jiyeon selalu di antar jemput oleh Luhan. Hubungan mereka semakin dekat. Walau sebatas skenario mereka sendiri. Sudah seminggu ini mereka bersama sampai suatu hari di hari minggu, Luhan mengajak kencan Jiyeon, lebih tepatnya berjalan-jalan berdua. Karena hari itu Luhan tidak ada acara manggung jadi ia gunakan waktu itu untuk menyatakan perasaan sebenarnya kepada pujaan hatinya yang baru,yakni Park Jiyeon.

**
"aku senang kau bisa menemaniku di hari liburku" "seharusnya kau gunakan hari liburmu ini untuk istirahat, bukan malal jalan-jalan begini" "biarlah, yang penting ada kau disisiku" "apa?" "ahh tidak. Ehh lihat itu, ayo kesana." Seharian mereka bersenang-senang di wahana permainan tersebut hingga menjelang malam mereka pulang. Di tengah perjalanan mereka, di taman kota Luhan memberhentikan Jiyeon. "ada apa? Kau bilang sudah lelah, ayo pulang" ajak Jiyeon "ee chagi" "panggil aku Jiyeon ketika di luar fansmu. Aku malas bersandiwara denganmu sekarang" "tidak, begini" pelan tapi pasti sekarang kedua tangan Luhan sudah memegang hangat kedua tangan Jiyeon. Suasana menjadi canggung. Jantung Jiyeon semakin berdetak kencang karena kelakuan idolanya ini. "a-ada apa?" "boleh aku tanya sesuatu?" "ya apa? Sebaiknya cepat. Langit agak mendung" "begini. Jika boleh jujur sebetulnya sejak pertama kali aku melihatmu di halte bis yang sedang tertabrak oleh fansku aku mulai tertarik padamu Chagi" "lalu? Ohh ya berhenti memanggilju chagi" "aku kaget setelah mengetahui kau satu kelas denganku. Selama ini ku coba untuk mendekatimu, tapi susah. Kau lebih mencintai Poumu itu di banding aku sepertinya" "ya memang benar" tegas Jiyeon "Park Jiyeon aku bersungguh-sungguh. Tolong jadikan aku kekasih sungguhan untukmu. Aku janji aku akan lebih lucu dari Pou agar kau lebih mencintaiku" "mmhh buktikan jika kau memang mencintaiku" tantang Jiyeon "baik. Ekhem.. PARK JIYEOOOON SARANGHAEYOOO.." teriak Luhan dengan kencangnya. Tanpa memperdulikan ada orang yang mendengarnya Luhan melakukannya tanpa ada rasa malu "e-ehh kau. Kenapa lakukan hal itu. Pabo. Luhan pabo" "aku bodoh karena kau Jiyeon, jadi apa kau mau menjadi kekasihku?" "eehh apa terlalu cepat aku menjawabnya. Aku harus pikir-pikir dahulu Luhan-sshi. Lagi pula.." "lagi pula apa?" "lagi pula bukannya kau sudah punya pacar?" "ehh kata siapa? Dimana?"

FlashBack
"kau lihat. Mereka sangat dekat yahh" "hhmm aku iri pada gadis itu" "akupun begitu pabo" di jembatan sungai dekat taman Jiyeon bermain pou sambil melihat pemandangan sungai jernih di bawahnya, tak sengaja ia dengar ocehan para wanita tadi. Dan iapun sadar yang sedang dibicarakan mereka adalah Luhan, pria yang 2 hari ini sedang menjadi pacar sandiwaranya itu. Lalu ketika perjalanan pulang Jiyeon tak sengaja melihat Luhan yang mencium pipi kanan gadis tersebut, sontak itu membuat hati Jiyeon sakit. Sangat sakit. Seperti ada jarum kecil namun tajam yang menusuk-nusuk hatinya. Seraya menenangkan diri Jiyeon langsung pulang setelah melihat pacar bohongannya sedang mencium gadis lain.
Flash Back End

**
"ohh itu. Dia itu Sulli. Sepupu tiriku. Memang kami sangat dekat. Tapi kami masih saudaraan kok. Lagi pula Sulli sudah punya pacar. Choi Minho namaya" "tapi.." "aaa aku tahu kau cemburu kan melihatku mencium pipi Sulli.." "ahh tidak. Tidak mungkin. Lagi pula memangnya kenapa aku harus cemburu" cup dengan secepat kilat Luhan mendaratkan bibir tipisnya kepada bibir Jiyeon. Entah apa yang sedang dipikirkan Jiyeon sekarang. Bukannya ia melepas ciuman hangat Luhan justru ia mulai menikmati sensasi yang datang dari Luhan tersebut. Semakin lama ciuman Luhan semakin dalam. Nafas Jiyeonpun semakin memburu. Sekarang tangan Luhan sudah melingkari tubuh Jiyeon, tangan kanan Luhan mengelus rambut panjang Jiyeon lembut. Jiyeonpun tak mau kalah sambil ia memejamkan matanya tangan memeluk erat pria yang ia cintai namun gengsi tersebut *syahrini-,- .

**
Dikejauhan ada sesosok pria yang melihat adegan panas tersebut. Lee Taemin. Teman dekat Jiyeon sejak kecil. Sesungguhnya Taemin sudah lama mencintai Jiyeon. Tapi tak pernah ia sampaikan karena alasana malu. Pukulan keras datang dari Taemin pada batang pohon di sebelahnya menandakan ia sangat kesal. Namun tiba-tiba ada sesosok tangan yang menepuk pundaknya. Spontan Taemin langsung menoleh. "Eunjung. Sedang apa kau disini?" "aku mencarimu kemana-mana tapi tak kutemukan" "e-ee ayo kita pulang" dengan wajah kecewa Taemin mengajak Eunjung pulang "Taemin oppa" "ya apa?" "aku mencintaimu" "ya. Ehh tunggu.. Apa kau bilang" "aku bilang aku mencintaimu. Saranghaeyo oppa Taemin!! Kau tak pernah tahu akan perasaanku padamu karena yang ada di pikiranmu hanyalah Jiyeon Jiyeon. Jiyeon. Dan Jiyeon. Kapan aku terlintas dalam hatimu oppa!!" Tentu hal ini membuat syok Taemin. Eunjung yang ia anggap adiknya justru sangat mencintainya "Eunjung-sshi.. Aku minta maaf karena tak pernah melihatmu sedikit. Tapi bukan berati aku tak menyayangimu. Aku sayang padamu tapi hanya sebatas adik. Tak lebih" "ya aku megerti" Eunjung yang merasa sakit hati langsung berbalik ingin meninggalkan Taemin. Namum sayang tangan Taemin lebih gesit menahan Eunjung pergi. Segera ia tarik Eunjung dan memeluknya dari belakang. Terdengar suara isak tangis kekecewaan dari Eunjung "maafkan aku Eunjung-sshi. Mungkin sekarang aku tak melihatmu namun mulai sekarang juga akan kulihat kau melebihi siapapun di dunia ini. Aku sadar Jiyeon bukanlah untukku dan akan ku coba untuk membuka hatiku untukmu. Apa kau mau menungguku hingga aku bemar-benar mencintaimu?" "ne oppa. Kamsahamnida" Taemin memeluk erat Eunjung dan mencium pipi mulus Eunjung. Pelukan hangat dari Taemin membuat Eunjung bahagia karena ia sudah meluapkan semua perasaannya terhadap Taemin.

**
Luhan menyudahi ciumannya kepada Jiyeon. Sontak suasana menjadi canggung di antara mereka. "ma-maaf. Aku tak bermaksud seperti tadi. Aku lancang" "ehh iia. Tidak apa-apa. Aku pun seharusnya mencegahmu bukannya malah terbawa suasana. Maaf" "Heii kalian berdua. Berciuman di malam yang dingin sangat nikmat yahh" teriak Taemin "o-oppa!!" kaget Jiyeon. "ekhem. Bisa kami minta pajak jadian kalian kan" ledek Eunjung. Semuanya tertawa lepas atas kejadian tadi. Taemin dan Eunjung terus meledeki Luhan dan Jiyeon yang pipi mereka sangat merah sekarang. Lalu mereka pulang dengan hati gembira. Akhirnya mereka hidup bahagia.

Tamat

Aihhh jelek bingiit yahh ffnya.. Sumpah Sya cuma bikin itu 2 jam-n.. Mikirnya sihh dari kemaren-kemaren.. Maaf yhh chingudeul ffnya rada-rada.. *kayakyangbikin komentar kritik dan sarannya di tunggu yhh.. Biar bisa bikin yang lebih bagus dari ini. Annyeongg ^ ^

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Recent Posts

snow

Text Widget