Kamis, 21 November 2013

Cast : Park Jiyeon
        : Kim Yuri (OC)
        : Kim Myungsoo

Genre : sad

Author Pov
Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 10 am. Jiyeon mulai bersiap-siap menata kembali ruangannya yang baru. Ya dia baru saja pindah apartemen karena suatu hal, ketika ia merombak sebuah dus yang isinya bermacam-macam dan mempunyai kenangan indah semasa SMA-nya tiba-tiba ia menemukan sebuah cd. Lalu ia teringat kembali bagaimana ia mendapatkannya. Ia jalan menuju ruang tv dan menyetel cd itu. 3-2-1 muncul seorang gadis bersegaram sekolah lengkap menunjukan senyum terbaiknya. Ia duduk di samping seorang namja yang sedang jatuh koma.

"ekhem.. Ohh haii.. Anyyeong!! Namaku Yuri.. Kim Yuri.. Sekarang aku duduk di kelas 12 C, aku sekarang sedang ada dii.. Ruangan pacarku. Yap orang yang sedang tidur ini pacarku Kim Myungsoo.. Sstt jangan berisik yahh nanti ia bangun."

"Ohh ia tujuanku membuat ini agar aku dan Myungsoo nanti bisa mengingat masa-masa kami. Aku akan buktikan padanya bahwa aku sangaaat mencintainya"

Tiba-tiba raut wajah gadis itu berubah menjadi sedih

"hhmm kau tau kenapa pacarku sedang tidur di sini? Di rumah sakit konyol ini? Ini semua karena salahku. Ya salahku. Ketika itu aku sedang berkencan dengannya saking senangnya aku hendak menyebrang karena di sebrang jalan itu ada boneka yang lucu. Aku meminta Myungsoo membelikannya dan ia menjawab ya aku senang jadi tanpa pikir panjang aku berlari menyebrang jalan tapii.."

Gadis itu menundukan kepalanya dan meneteskan beberapa air matanya.

"ada mobil yang sedang ngebut karena si kejar polisi. Mereka bilang si pengendara itu sesang mabuk.. Aku.. Aku.. Seharusnya aku yang sedang berbaring disini.. Bukan Myungsoo.. Ia menolongku. ya menolongku.. Ia sadar dari kejauhan ada mobil yang berlaju sangaatt kencang.. Dan ia mendorongku hingga aku terpental ke pinggir jalan.. Tapi Myungsoo.. Myungsoo.."

"ia tak sempat melarikan diri. Mobil itu me- menabrak Myungsoo.."

Gadis itu tak sanggup lagi menahan tangisnya. Lalu ia ambil tissue yang ada di dekat kamera itu dan menghapus air matanya.

"ee maaf aku jadi cengeng begini. Aku teruskan yahh.."

"sejak itu Myungsoo tak sadarkan diri sampai sekarang. Sudah hampir 2 minggu sejak kejadian itu"

"aku akan tetap di sampingnya sampai ia bangun. Supaya ia tau betapa aku sangat mencintainya lebih dari apapun, sungguh aku tak bohong. Myungsoo kau dengar aku kan, ya kan.. Kau pasti mendengarku kan.. Ayo jawab Myungsoo.."

"Myungsoo...!!"

Gadis itu berteriak memanggil-manggil kekasihnya. Ia berdiri dan mengambil sebotol toxin.. Ia ambil beberapa kapsul itu. Tanpa menghitungnya lagi ia telan tanpa air.. Lalu badannya mulai lemas.. Ia jatuh dan tangannya memegang tangan dingin kekasihnya. Ia berusaha bangkit namun apa daya kekuatannya tak cukup mengangkat tubuhnya.

"Myungsoo...!! Myungsoo...!! Kau, kau dengar aku kan. Kita akan pergi ke pulau Jeju berdua kan. Kau akan menepati janjimu kan.. Jawab aku Myungsoo.. Jawab akuu.."

Lalu datang 2 orang perawat mengampiri gadis itu. Dan membawa gadis itu pergi.. Namun ia memberontak, ia tak mau di pisahkan dengan kekasihnya. Tapi tenaga perawat itu lebih kuat. Dan membawa pergi gadis itu. Sedangkan perawat yang lainnya mengampiri kamera itu dan mematikannya.

----

Jiyeon tak sanggup menahan air matanya. Ia pergi kedalam kamar untuk mengambil kotak tissue lalu ia putar kembali cd itu pada trek yang kedua.

----

"hai. Kita bertemu lagi" sapa gadis yang tadi ada di kamera itu.

"maaf soal kemarin. Aku tak bisa mengontrol diriku. Hehehh.." ia tunjukan senyuman manisnya ke kamera itu

"sudah 1 bulan dia tidak bangun. Entah mimpi apa dia sehingga rela meninggalkanku disini sendirian. Hufft Myungsoi jahat"

"dan ia sekarang meninggalkanku untuk selamanya. Ya selamanya. Mungkin ia bosan padaku sehingga pergi meninggalkanku. Mungkin disana ia sudah punya pacar baru yang lebih cantik dariku. Dasar playboy. Huhh"

Lalu gadis itu menutup wajah pucat kekasihnya dengan kain putih

"ya sudah.. Kau ku izinkan dengan gadis lain disana. Hati-hati yahh.. Jangan lupakan aku. Aku akan selalu mencintaimu" ..... "hhmm apa.. Kau ingin aku kesana juga? Sungguh? Kau sendirian disana? Kau tak punya teman? Ok Myungsoo.. Aku akan menyusulmu kensana. Tapi sebelum itu aku ingin pamit dulu yahh"

Kemudian gadis berbaju cokelat itu mengambil handphone di tasnya. Ia memencet beberapa tombol dan memanggilnya.

"yeobseo.. Jiyeon-ah.. Kau dimana?.. Ohh.. Ahh tidak aku hanya ingin pamit.. Mmhh.. Iia pamit aku tadi di panggil Myungsoo.. Sungguh.. Ia tadi memanggilku ia bilang kalau   sekarang ia sendirian dan ingin aku menemaninya.. Ahh kau ini.. Sudah yahh Myungsoo sudah memanggilku tuhh"

Tutt tutt

"Myungsoo.. Aku sudah pamit pada Jiyeon.. Tunggu yahh.."

Gadis itu tersenyum kembali. Lalu mengambil obat penenang itu kembali dan mengambil beberapa kapsul. Dan mengenggaknya..

Tak lama kemudian ia menahan rasa sakit di dadanya. Ia merengek kesakitan. Ia coba mengambil kamera itu namun tak sampai.. Kamera itu jatuh.. Melihatkan tubuh gadis yang tadi sedang  menahan rasa sakitnya.

Tak lama ia mutah. Mutah darah. Ia berteriak sekuat tenaganya, lalu 2 perawat datang dan berusaha menolong gadis itu namun tak sempat, gadis itu terjatuh di pangkuan perawat itu.

"ee noona.. Noona kau tak apa?" tanya seorang perawat. Sambil menahan rasa sakit gadis itu berkata "aku baik-baik saja. Tolongg sampaikan pada Jiyeon kalau aku.. Uhukk uhukk ka-lau akuu... Akan menyusul Myung-...s-oo"

Gadis itu terjatuh. Ia kembali terjatuh di pangkuan perawat itu. Lalu perawat satunya mengambil kamera itu dan mematikannya.

----

Semua layar di TV itu berubah menjadi hitam. Jiyeon tak bisa berhenti mengeluarkan air matanya. Ia terus menangis setelah melihat video tadi. Video yang di buat oleh sahabatnya Kim Yuri.

Lalu ia bangun. Berjalan lemas menuju kamarnya. Ia mengambil tas dan kunci mobilnya.

Ia jalankan mobilnya menuju sebuah toko bunga. Ia membeli 2 bunga berbeda. Yang satu bunga Lili, bunga kesayangan Yura dan bunga Mawar putih untuk temannya Myungsoo.

Lalu ia pergi lagi menuju sebuah tempat. Tanah lapang luas dan ia menghentikan langkahnya di depan 2 buah patok bertuliskan nama kedua temannya.. Ia sempatkan 2 buah paket bunga itu.

"happy Aniversary untuk kalian yang ke 4 yahh.. Semoga kalian tenang disana"

Jiyeon bangun dan meninggalkan tempat itu.

Di perjalanan ia sempat beberapa kali melamun. Sampai di suatu pertigaan. Ia melamun dan tak melihat bahwa di depannya lampu merah. Ia terus menjalankan mobilnya tanpa sadar dan.. Terjadi tabrakan beruntun yang menyebabkan Jiyeon meninggal.
Author pov end

---Tamat---

Ulalala... Jelek banget ff-nya sumfehh.. Tapi ya sudah lah.. Semoga kalian senang :-D tunngu ff selanjutnya yahh.. Annyeong....

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Recent Posts

snow

Text Widget